Saturday, July 9, 2011

Rumah Lulur Nadhira

Siang hari panas menyengat dan ingat punya voucher mandi lulur di Rumah Lulur Nadhira dari disdus *devil smirk* Uh yeaahh kombinasi yang menyenangkan sekali!

Langsung mengarahkan tujuan ke Rumah Lulur Nadhira cabang Antapani Bandung. Saya cukup langganan ke Nadhira ini, hanya saja yang cabang Metro Bandung. Untuk cabang Antapani ini kunjungan perdana saya.


Bikin appointment jam 10, ketika datang saya langsung disambut dengan pelayanan yang begitu ramah. Rencananya saya mau upgrade dari mandi lulur jadi mandi coklat atau rempah atau apa tetapi karena sudah paket vouchernya begitu ahirnya saya putuskan tambah treatment di luar paket yaitu creambath *mengingat minggu lalu rambut habis dikerjai habis-habisan dengan hair do untuk ngemsi*

Langsung masuk ke ruangan dan berganti baju. Disini tempat massage dan scrubing juga termasuk bathtub untuk berendam, jadi sangat personal dan nyaman tentunya. Anyway, urutan mandi lulur ini sendiri adalah massage seluruh badan kemudian scrubbing dan terahir berendam di air yang dicampur garam mandi. Ketika akan scrubbing mbaknya tanya, “mau scrubbing kuning atau putih? Kalo kuning pake sari kunyit, putih pake sari air beras”. Saya, berpikir, “bedanya apa?” Mbaknya, “Kalo kuning untuk menguningkan kulit dan putih untuk memutihkan kulit” Hmmmm, mau jadi kuning apa putih ya? Hahahaha.. Ahirnya pilihan jatuh ke kuning karena saya lebih prefer punya kulit kuning (langsat tapi ya) daripada putih :p *padahal ga jadi kuning langsat juga kalo luluran sekali doang*


Ketika ditreatment, di Nadhira ini juga diputarkan lagu-lagu instrumental tradisional menggunakan gamelan. Jadi perawatan pijetnya enak, lagunya bikin rileks, ketiduran deehhh :D Ga kerasa tiba-tiba dibangunin mbaknya disuruh berendam. Haaahhhh..

"Peralatan" Berendam

Selesai mandi lulur, dilanjut creambath. Ketika menunggu kita akan ditawarkan minum, pilihannya dua, teh manis hangat atau air jahe hangat. Pilihan saya jatuh pada air jahe karena bikin sensasi hangat di tenggorokan dan perut.

Tempat manicure dan pedicure
Air Jahe Hangat :)

Setelah 3 jam treatment, saya simpulkan pelayanan yang diberikan Rumah Lulur Nadhira Antapani menyenangkan dan memuaskan. Rekomended sekali deh :)

Thursday, June 30, 2011

Seven Cafe Setiabudi Bandung

Long time no see, readers! Mau bercerita sedikit tentang petualangan kuliner terahir saya, kali ini bertempat di Seven Café Jl. Setiabudi Bandung. Tempatnya persis di depan pertigaan antara Jl. Setiabudi dengan Gegerkalong arah ke Daarut Tauhid. Waktu itu saya datang sekitar jam 7 malam saat weekday, pas jam-jam pulang kantor sehingga menikmati kemacetan daerah Setiabudi – Gerlong juga. Langsung berpikir tampaknya tempat ini cocok untuk jadi “pelarian” sembari menunggu traffic normal.


The Ambience

Apalagi begitu masuk ke café dan mendapati kalo suasananya cozy bangeettt buat nongkrong berlama-lama, hangout ama temen-temen disini seru juga yaaa.. Disini juga ada bar dan stage untuk live music. Oke, tanpa ba-bi-bu kami langsung pilih satu sofa dan pesen menu. Kami berdua yang kelaparan, order nasi dan Ikan Tausi (di tulisannya untuk 3 porsi) berbekal voucher disdus :p dan minumannya jatuh pada hot lemon tea dan orange punch. Asiknya ternyata beli hot lemon tea free dua potong roti (dua, bukan satu!) Yaaayyy! I love freebies! Siapa juga yang nggak, hehehe.


Orange Punch
Hot Lemon Tea dan dua potong roti gratis!
Ikan Tausi untuk 3 porsi :9


Overall menurut saya, ikan tausinya yang disiram tahu ini mengenyangkan dengan porsinya yang besar, hanya saja bumbunya kurang meresap. Tapi kalo kamu berpikir untuk hangout sama temen-temen, Seven Café ini pilihan yang cocok sekali :)

Monday, May 23, 2011

San Sushi

Saya fans berat makanan Jepang, diantaranya sushi. Thank God tahun-tahun terakhir ini banyak bermunculan kedai makan yang menjual sushi dengan harga miring, jadi kalo lagi ngidam ga mesti berakhir dengan super bokek kaya yang udah-udah. Contohnya kemaren waktu saya iseng pergi ke San Sushi di Jl. Sriwijaya Bandung, sekalian nukerin voucher Kushi Yaki Beef Sushi, yang saya dapet dari Disdus.

Sebelomnya saya pikir San Sushi ini semacam sushi tenda karena itu lagi happening banget di Bandung, ternyata tempatnya lebih ke kedai permanen di sebuah bangunan. Karena jarang mengunjungi daerah ini, makanya saya juga baru tau kalo ada tempat makan sushi murmer disini. Dateng jam 20.30 dan ragu-ragu masih buka apa nggak, tapi ternyata mereka buka weekday sampai jam 22.00 dan weekend sampai jam 23.00, jadi saya aman :D

Berhubung saya dan teman saya datang dengan kondisi super lapar, niat melahap sushi banyak-banyak batal, jadi selain pesen Kushi Yaki Beef Sushi kami memutuskan pesan Donburi. Pilihan jatuh ke Chicken Katsu Donburi dan Gindara Teriyaki Donburi. Kami juga memesan ocha hangat karena angin Bandung lumayan dingin waktu itu.

Chicken Katsu Donburi
Gindara Teriyaki Donburi
Kushi Yaki Beef Sushi

Pesanan datang dan langsung dilahap. Chicken Katsu Donburi dengan harga 19 ribu saja begitu worth it karena daging ayamnya banyak dan rasanya yang dicampur telur bener-bener lumer di mulut. Sementara Gindara Teriyaki pesenan saya seharga 21 ribu, meskipun dagingnya ga sebanyak Chicken Katsu (agak sirik) tapi renyah dan yang pasti porsinya pas dan kami puas kekenyangan. Lanjut Kushi Yaki Beef Sushi, jadi sushi ini selain mengandung daging sapi tentunya, dimasak dengan cara dibakar bagian atasnya menghasilkan efek rasa gosong yang somehow delicious dan ditusuk seperti sate. Yap, itulah uniknya, jadi makannya ya kaya makan sate aja! Lucu dan aneh karena pengalaman pertama :D

Testimonial saya untuk San Sushi, patut dicoba, meskipun tempatnya ga di pusat kota banget sih ya, tapi bisa jadi pilihan kalo bosen sama tempat makan yang itu-itu lagi. Variasi menunya banyak, dan yang pasti harganya worth it!

Tuesday, May 17, 2011

Brussels Spring

Petualangan kuliner saya kali ini berlabuh di Brussels Spring, sebuah kafe di Jl. Sumatra Bandung yang sesuai dengan namanya, menyajikan kuliner khas Belgia. Berbekal voucher makan wafel dari Disdus, saya kesana siang hari yang terik itu berharap menyantap es krim wafel-nya yang banyak orang bilang ENAK :D


Di kunjungan pertama kali kesini, saya baru sadar kafe dua lantai itu tidak terlalu luas ternyata. Saya pilih makan di lantai bawah di dalam, karena saat itu di luar matahari terik sekali hingga menyilaukan mata. Abis ngasih voucher Disdus dan ditukar dengan Belgian Waffle Ice Cream, saya pilih topping es krimnya Jamocca Crunch, yaitu es krim moka dengan remukan kacang, sounds yumm yumm :9; Saya juga memesan Chicken Wings karena saya termasuk penyuka makanan itu, selalu mencoba di semua tempat yang menjual chicken wings.

Menunggu agak lama sampai pesanan datang, entah mengapa apa karena saya datang jam 11.30 siang? Mencoba memaklumi mungkin mereka baru buka dan masih persiapan. Saya tanya petugasnya, ternyata kafe ini buka setiap harinya dari pukul 10.00-22.30. Hmm, sudah agak lama juga dari waktu bukanya, apa mungkin memang pelayanannya agak lambat? Dan saat itu saya duduk pas dengan arah AC tapi tetap kepanasan, bingung untuk kedua kalinya, apa mungkin ACnya rusak? Celingak-celinguk kayanya ga ada yang bermasalah, maka saya putuskan untuk diam saja. Sambil menunggu pesanan, saya liat-liat menunya, ternyata beragam sekali mulai dari appetizer, main course, sampai dessert dengan harga yang menurut saya cukup mahal. Dua potong chicken wings seharga 25 ribu, dan Belgian waffle ice cream single scoop seharga 30-ribuan. Semoga rasanya sebanding dengan harganya :D


Pesanan datang, dan saya sangat suka chicken wingsnya. Disiram saus BBQ, meskipun hanya 2 potong, tapi daging dan sausnya menyatu dengan sempurna (bahkan saya kembali terbayang saat menulis ini, aduuhhh..). Dilanjutkan menyantap wafel, es krim Jamocca Crunch memiliki rasa moka diselingi remukan kacang menjadikan teksturnya unik, hanya satu yang menurut saya kurang. Roti wafelnya terlalu renyah/garing, padahal setau saya, wafel Belgia asli tekstur rotinya lebih kenyal, tidak sekering ini. But overall, makanannya bolehlah, skala 8 dari 10 untuk Chicken Wings dan 7 dari 10 untuk Waffle Ice Creamnya.


PS: Mereka juga jual es krim, cake, dan macam-macam kue kecil (terutama yang bahan dasarnya terbuat dari the very famous Belgian Chocolate)

Sunday, May 8, 2011

Pisetta Italian Ice Cream

Udah berapa hari ini ngidam es krim + pasta, ahirnya Sabtu kemaren berhasil menginjakkan kaki ke salah satu kafe es krim di Bandung, Pisetta Ice Cream. Cukup familiar dan sering ngelewatin kafenya, tapi baru pertama kali makan kesini, hehe. Well well, there’s always first time for everything.

Berlokasi di Jl. Bahureksa Bandung, deket sama kawasan distro-distro Jl. Trunojoyo. Begitu masuk disambut dengan suasana kafe yang cukup oldies, dengan bangku dan meja taman yang khas. Liat sebentar ke dalem, tapi memutuskan untuk makan di luar aja, sambil nikmatin cuaca sore Bandung yang lagi pewe banget.

The Ambience

The Kitchen

Rupa-rupanya menu yang ditawarin Pisetta ini macem-macem, ga terbatas es krim aja. Ada waffle, pancakes, poffertjes, pasta, sampe burger. It took me a while to decide what to order. Bingung bo, tampilan di menunya menarik semua! Ahirnya diputuskan mencoba 2 menu; Pisetta Sundae dan Fettucini (ketauan lapernya). Mbak Pisetta-nya bilang andalan es krim disini adalah mint dan apel (paling banyak dipesen). And for sure, mint ice creamnya emang enak bangeeettt!
Pisetta Sundae saya isinya taro ice cream, fruit cocktail, fresh strawberry, whipped cream, dan maple syrup, enough to make you drool? :p


Pisetta Sundae Ice Cream

Fettucini

Testimonial saya, es krimnya enak, teksturnya lembut, cocok buat dinikmati di sore yang cerah sambil ngobrol-ngobrol santai. Dan fettucini-nya juga memuaskan, rasa dan porsinya pas. Kesimpulannya, makanan dan es krimnya worth it. Semakin worth it lagi karena harganya juga pas, ga terlalu mahal dan yang pasti they give you good service. Recommended!
 
Header image by sabrinaeras @ Flickr